Aduh, waya gini masih doyan kecapi? Hehehe…. pasti ada sebagian dari pembaca ada yang tidak tahu kecapi itu apa ya? Kecapi disini bukan kecapi alat musik loh, tapi kecapi nama sejenis buah jadul (jaman dulu hehehe…) Entah mengapa sudah hampir 6 bulan belakangan ini Ayah suka banget makan kecapi, hehehe…. kalo ditanya kenapa? katanya lagi menikmati makan buah-buah lokal, ada-ada aja…. (buah lokal yang lain masih suka ga? ;p) Dulu sih waktu aku kecil di daerah tempat tinggalku banyak pohon kecapi, kalo mau bisa tinggal minta aja, or ada yang jual dulu harganya Rp. 50/ 3 buah, eh sekarang beli di total buah segar di pinggiran tol kebon jeruk arah ke Tangerang harganya, walah…. kaya buah impor aja….
Apa sih kecapi itu? kaya apa bentuk pohon dan buahnya? apa manfaatnya? jadi penasaran…. Yuk baca (sumber wikipedia)
Pohon kecapi merupakan pohon yang rimbun dan besar, dapat mencapai tinggi 30 m, meski umumnya di pekarangan hanya mencapai sekitar 20-an meter. Batang dapat mencapai diameter 90 cm, bergetah seperti susu.
Daun majemuk berselang-seling, bertangkai s/d 18 cm, menyirip beranak daun tiga, bentuk jorong sampai bundar telur, 6-26 × 3-16 cm; membulat atau agak runcing di pangkal, meruncing di ujung; hijau berkilat di sebelah atas, hijau kusam di bawahnya. Anak daun ujung bertangkai panjang, jauh lebih panjang dari tangkai anak daun sampingnya.
Bunga dalam malai di ketiak daun, berambut, menggantung, sampai dengan 25 cm. Bunga berkelamin dua, bertangkai pendek; kelopak bertaju 5; mahkota 5 helai, kuning hijau, lanset sungsang, 6-8 mm; samar-samar berbau harum.
Buah buni bulat agak gepeng, 5-6 cm, kuning atau kemerahan jika masak, berbulu halus seperti beludru. Daging buah bagian luar tebal dan keras, menyatu dengan kulit, kemerahan, agak masam; daging buah bagian dalam lunak dan berair, melekat pada biji, putih, masam sampai manis. Biji 2-5 butir, besar, bulat telur agak pipih, coklat kemerahan berkilat; keping biji berwarna merah.
Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade.
Kayu kecapi bermutu baik sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau kerajinan, mudah dikerjakan dan mudah dipoles.
Berbagai bagian pohon kecapi memiliki khasiat obat. Rebusan daunnya digunakan sebagai penurun demam. Serbuk kulit batangnya untuk pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut dan diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.
Kecapi | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]() Kecapi, pelat botani dari Blanco
|
||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
|
||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Sandoricum koetjape Merr. |
||||||||||||||
Sinonim | ||||||||||||||
S. indicum dan S. nervosum |