Tapi kalo menurutku cinta itu memang perlu pengorbanan dan bukan berarti kita yang harus terus melulu berkorban, cinta harus saling berkorban ya itu benar… karena ada saat satu hati berkorban untuk kesenangan hati lainnya (ini yang susah “ke dua hati” merasa mereka yang paling banyak berkorban, padahal apa sih susahnya menyenangkan hati yang sebenarnya adalah separuh dari hati kita juga… huh… berat)
Cinta itu harus kita miliki gimana bisa kita dapat mencintai hati lain sedangkan hati itu milik yang lainnya, gimana hati kita bisa klik kalo hati orang yang kita cintai telah memiliki tambatan hati lainnya, jadi ya berjuanglah untuk memiliki hati yang lain itu (jangan menyerah dan beranggapan “cinta itu tanpa harus memiliki, bagiku hanya orang-orang yang putus asa saja yang beranggapan seperti itu, mereka enggan memperjuangkan hati yang lain karena beraneka ragam alasan yang tak masuk akal) kalo memang kita memiliki hati yang sudah klik mari kita perjuangkan untuk mendapatkannya
Cinta itu buta, ya engga lah, gimana bisa kita mencari satu hati tanpa melihat gimana kepribadiaan dari pemilik hati itu sendiri, apa kita memang tetap suka sama satu hati padahal si pemilik hati itu telah beselingkuh di belakang kita? padahal si pemilik hati itu telah menyakiti jiwa dan raga kita? padahal si pemilik hati itu telah melukai jiwa kita? masihkan kita mau untuk mencintai hati itu? (ya kalo aku sih ga mau lah, emang ga ada hati lain yang bisa membuat kita merasa bahagia? sadar guys’)
Ya kalo ngomongin hal ini sih kayanya never ending story, semua tinggal gimana hati kita sudah merasa cocokkah dengan hati lain yang telah kita miliki?
“yang abis kena pengaruh cuaca mendung, hahaha…. HIDUP CINTA”
( I Love you more each day)