Kesetiaan…

Hari ini ada sedikit kegalauan (lagi) di dalam hati ku, cara menilai terhadap arti kesatiaan yang berbeda dan sepertinya pandangan kita berdua pun berbeda terhadap arti kesetian, pembahasan yang berat… 🙂

Kesetiaan adalah tidak berkhianat, tidak melanggar janji yang telah dibuat, ketulusan, mempertahankan cinta, menjaga janji bersama, perjuangan. Bagi aku kesetiaan itu merupakan suatu komitmen, sesuatu yang sangat mendasar dalam menjalin suatu hubungan yang artinya komitmen bersama untuk saling menghormati, tidak menyakiti dan menjaga perasaan. Siapa sih yang tidak ingin punya paangan hidup yang setia? Pasti kalau ditanya semua orang akan menjawab sama, semua ingin punya pasangan yang setia. Sejauh mana kesetiaan itu dapat dinilai? Pastilah tidak ada tolak ukur yang baku untuk menilainya, tapi yang pasti coba segala sesuatunya dikembalikan kepada diri kita, apa yang dianggap tidak benar oleh hati nurani kita itulah yang berlaku untuk orang lain.

Semoga kamu mengerti 😦

“Kesetiaan adalah mahkota yang tidak memiliki akar, yang tidak memiliki daya cengkram selain tangan kita yang menjaganya agar tidak jatuh.”
— Para Pencari Tuhan Jilid 5

Iklan

Aku kira

Aku kira saat-saat bersama ku adalah hal yang sangat kau inginkan, ternyata? Aku salah…

Aku kira membuat ku bahagia adalah hal yang dapat membahagiakan mu, ternyata? Aku salah…

Aku kira membuat ku tersenyum di samping mu adalah hal yang dapat membuat mu tersenyum, ternyata? Aku salah…

Tetapi telah merasakan saat bersama mu, mengikuti segala keinginan ku, membuatku bahagia dan tersenyum karena mu adalah anugerah yang telah ku dapatkan dan tak ku sesali… Semoga kamu pun merasa yang sama…

Roda terus berputar

Kemarin ketemu seorang teman lama dan kami pun berbincang…

Ada banyak cerita yang membuat ku merasa bahwa bukan hanya aku yang memiliki persoalan dalam hidup ini, masih banyak orang yang memiliki masalah yang lebih berat dari yang aku hadapi. Seandainya hidup itu berjalan sesuai yang kita inginkan dan kita harapkan pasti akan menyenangkan, anehnya banyak orang yang tidak bersyukur pada apa yang mereka dapatkan dalam hidup ini dan malah merusak keadaan dengan mencari sesuatu pada tempat yang tidak seharusnya.

Ambil saja perumpamaan bila pasangan kita memiliki kekurangan trus apa dibenarkan untuk kita menutupi kekurangan pasangan kita dengan mencari orang lain? Padahal akan lebih bagus bila kita dapat berbicara dari hati ke hati dan bukan membohongi dan selalu membohongi pasangan kita. Kesannya menutup satu kebohongan dengan kebohongan yang lainnya.

Suka, cinta dan bahkan menjalin hubungan sampai jenjang rumah tangga atau pernikahan dan bahkan memiliki anak adalah bukan hal yang mudah dan gampang untuk dijalankan, butuh banyak energi yang akan digunakan untuk menjalankan hal tersebut, ada banyak pengorbanan, suka, duka, air mata bahkan kadang kita sampai harus merelakan apa yang kita miliki untuk memperoleh kebahagian bersama.

Kepercayaan, saling menghormati, saling menyayangi, rasa berkorban dan rasa ketergantungan terhadap satu sama lain adalah hal yang harus dijaga dalam komitmen ini. Bila satu pihak sudah menghianati kepercayaan akan lebih berat untuk menjalaninys. Dan anehnya hal ini yang lebih banyak dilanggar oleh banyak pasangan, entah apa alasannya.

Ya memang tidak ada sesuatu hal berjalan tanpa sebuah cobaan dan ujian, tapi hal tersebut dapat diminimalkan bila saja pasangan dapat benar berkomitmen dan memiliki komunikasi yang baik, dan tidak semudah apa yang kita lihat akan lebih sulit bila pasangan saling ego dan merasa berkuasa atas pasangannya.

Hal yang sepele lagi adalah kebersamaan dengan keluarga. Bila saja waktu libur tidak diisi dengan aktifitas yang berbau kerjaan dan hanya untuk bersama keluarga pasti akan lebih indah dan membuat pasangannya lebih dihargai dan merasa akan lebih diperhatikan.

Tapi… Hidup terus berjalan, waktu yang akan menyembuhkan semua rasa sakit di hati, kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya, roda kehidupan tetap berputar, dan aku pun bersyukur masih diberikan kesempatan unruk merasakan semua rasa ini.

Catatan tanpa judul

Malam ini langit tak berbintang, tapi mendung pun tidak. Sama seperti hati ku yang merasa bingung dan bimbang!!!

Sepertinya kita sudah sampai pada persimpangan jalan “itu”, aku hendak ke sisi satunya dan kamu ingin ke sisi sebelahnya. Belum lagi kita sepaham melangkah tapi malah masing-masing diantara kita ingin melangkah mendahului.

Kau pun kini merasa lelah dan aku pun sama. Saat langkah kita tak lagi sejalan bahkan saling mendahului, dan aku pun hampir menyerah karena teramat lelah mengejar mu dan kamu tak tahu itu!!!

Angin  malam berhembus dingin menerpa kulit ku, sama seperti hati mu, dingin yang kurasa.

Kamu adalah aku, tanpa perlu kau tanya apa alasannya. Dan sepertinya Tuhan pun telah menciptakan kamu untuk aku, tanpa perlu lagi kau tanya mengapa.

Tapi tiba-tiba pada satu waktu kau pun berpaling dari ku, mencari kekurangan dari kelebihan yang kumiliki kepada yang lainnya, dan aku pun terperanjat dibuatnya. Padahal tak pernah ku mencari kekurangan mu dan berpaling dari mu.

Lampu-lampu sepanjang jalan mulai menyala menerangi kegelapan malam, sama seperti keinginan ku bahwa bersama mu akan menerangi hidup ku dan hari-hari ku.

Ada banyak cerita yang ingin ku sampaikan kepada mu, tentang rasa ku, kepedihan ku, cita-cita ku masa depan kita dan segala suka dan duku ku.

Bukan hanya dekat dengan mu dan berdua dengan mu kemudian kau anggap itu cukup untuk ku. Aku ingin merebahkan kepala ku di bahu mu, merasakan dekap erat mu ketika malam datang, berbicara dengan mu untuk menutup satu hari yang telah ku lalui dengan sempurna yaitu dengan kamu di samping ku!!!

Bukan melihat mu sibuk dengan hp, laptop, buku dan hal-hal lainnya saat waktu mu memang harus bersama ku. Beri aku waktu untuk dapat bercerita dan merasa kamu ada untuk ku.

Aku tahu kamu melakukannya untuk ku dan masa depan kita, tapi untuk apa? Bila saat ini saja aku merasa kamu tak ada untuk ku, lantas masa depan apa yang akan kamu perjuangkan bila saat ini saja aku hampir menyerah bersama mu.

Langit semakin gelap dan sepertinya bulan pun masih enggan untuk menampakan dirinya. Sepertinya bulan pun ikut merasakan apa yang aku rasa.

Aku memilih mu waktu itu karena aku menemukan hal-hal yang baik pada diri mu. Dan aku selalu teringat akan janji mu bahwa kamu akan membahagiakan aku.

Kamu lelaki yang hebat, mampu melunakan kekerasan hati ku dan membuat ku percaya kepada mu walaupun sempat aku ragu saat kau ingin mempersuntingku.

Kamu begitu memanjakan ku, memperlakukan ku seperti halnya aku seorang puteri dan akupun mersakan bahwa kamu memang untuk aku.

Katamu aku childish, aku akui iya! Dan maaf bila hal itu telah melukai mu. Mungkin kini saatnya buat aku bersikap dewasa dan mandiri untuk melakukan semua hal tanpa bantuan mu bahkan tanpa kamu disisi ku. Semoga ku bias lepas dari ketergantungan ku kepada mu.

Ah, langit… seandainya saja da bintang dan bulan yang bersinar mala mini, mungkin mala mini akan lebih terang dan bias menerangi kegelalan hati ku.

Angin, berhembuslah lebih keras, agar hati nya dapat tergetar dan merasakan bahwa hanya aku yang mencintainya dengan tulus tanpa pamrih, tidak seperti yang lainnya hanya ingin kesenangan sesaat!!!

-Parking park @ some where in Sudirman-

Kesehatan itu penting….

Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.”
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.

Semalam aku dan si Ayah membezuk ibu salah satu teman baik ku di Rs Medistra, saat tiba di sana teringat kembali aku akan Mamah, sakitnya pun hampir sama. Tak tega aku melihat seseorang yg kita sayangi tergeletak tak berdaya di atas kadus rumah sakit tanpa kita dapat menolong lebih banyak. Hanya ucapan sabar dan iklas yg ku sampaikan kepadanya sambil ku berkata bahwa Allah sedang sayang kepadanya.

Semoga kita selala diberikan kesehatan dan selalu menjaga kesehatan dan menyayangi badan kita ketika madih muda…

Ya Allah yg maha penyayang, sayangilah kami semua, berilah kesehatan kepada kami dan jauhkanlah kami dari penyakit dan marabahaya… Amin…

%d blogger menyukai ini: